Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung penuh imbauan Pemerintah menerapkan sistem bekerja dari rumah (Work From Home/ WFH) usai mudik Lebaran.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, imbauan WFH bisa menjadi salah satu upaya untuk menghindari kenaikan arus balik mudik Lebaran.
“WFH dapat mengurangi aktivitas masyarakat di jalanan, sehingga mengurangi kemacetan. Namun, memang tidak semua harus menerapkan ini, perlu disesuaikan dengan sektor usaha masing-masing,” kata Arsjad dalam keterangan tertulis Kadin di Jakarta, kemarin.
Apalagi, terdapat beberapa perusahaan yang harus melakukan kegiatan operasional secara langsung di tempat kerja. Misalnya, perusahaan manufacturing, produksi dan consumer goods. Jenis perusahaan tersebut tidak dapat memberlakukan WFH.
Namun, untuk jenis perusahaan jasa atau jenis pekerjaan seperti ilmuwan, manajemen, back office dan semacamnya, dapat melakukan WFH.
“WFH sudah tidak asing bagi para pekerja di sektor swasta semenjak pandemi. Banyak juga perusahaan yang masih menerapkan sistem shifting WFH-WFO (Work From Office) bagi karyawannya untuk mencegah penyebaran Covid-19,” jelas Arsjad.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz Wuhadji menambahkan, pada dasarnya, Kadin maupun asosiasi usaha lain tidak mempermasalahkan imbauan tersebut, selama tidak mengganggu efisiensi dan produktivitas pekerjaan.
“Tetap harus menyikapi imbauan WFH tersebut dengan bijaksana. Artinya, disesuaikan dengan sektor usaha masing-masing, tidak bisa disamaratakan,” pungkas Adi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator Penanganan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Wilayah Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau, pegawai Pemerintahan maupun swasta menerapkan bekerja dari rumah hingga beberapa pekan ke depan.
Imbauan ini salah satunya untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 usai libur Lebaran.
Luhut mengatakan, momen Lebaran tahun ini memberikan pemulihan aktivitas ekonomi yang begitu tinggi dan mobilitas masyarakat yang sangat cepat.
“Untuk mengurangi risiko penyebaran virus, kami imbau perusahaan mengoptimalkan WFH (Work From Home),” kata Luhut dalam keterangan pers bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju, Senin (9/5).
Menurut Luhut, Pemerintah juga akan memantau pergerakan kasus Covid-19 dalam satu hingga dua minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing. [NOV]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID