Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) optimalisasi percepatan penyaluran berbagai bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (BNI), Sis Apik Wijayanto mengatakan, pemerintah melalui BUMN Himbara telah menyalurkan bantuan Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada sekitar 26,1 juta penerima bantuan, dengan nominal mencapai Rp 47,4 triliun.
Transaksi per 31 Agustus 2021 program sembako tahap 1-6 mencapai 96,98 persen dan sembako tahap 7-9 mencapai 87,80 persen. “Kemudian PKH mencapai 98,22 persen,” rincinya dalam konferensi pers Optimisme Kinerja Himbara Menghadapi Semester II-2021 secara virtual, Kamis malam (2/9).
Penyaluran dana bansos telah menggunakan sistem yang terintegrasi antara Himbara, Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sehingga apabila terdapat kegagalan penyaluran dana bansos ke rekening tertentu, maka hal tersebut dapat langsung diketahui oleh sistem monitoring.
Himbara, lanjut Sis Apik, juga telah mengembalikan dana bantuan baik PKH maupun sembako dengan total dana sebesar Rp 435 miliar hingga 31 Agustus 2021.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI), Royke Tumilaar mengatakan, hingga Agustus 2021 BNI berhasil menyalurkan bansos sembako kepada 5,85 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia dengan nilai Rp 10,21 triliun.
Penyaluran bansos sembako tersebut merupakan salah satu penugasan yang diterima perseroan dalam rangka menyukseskan rangkaian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dibagi atas 10 program, salah satunya adalah program penyaluran bansos.
Khusus dalam program penyaluran bansos, BNI menjadi salah satu bank penyalur untuk dua program bansos, yaitu Bansos Program Sembako dan Bansos Program Keluarga Harapan (PKH).
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi berkomitmen berpartisipasi dalam penyaluran bansos agar dapat diterima masyarakat KPM di seluruh Indonesia. Komitmen tersebut dapat tercermin dari penyaluran bansos sembako Bank Mandiri pada akhir Agustus 2021 kepada 4,04 juta KPM dengan nilai bantuan Rp 6,43 triliun dan penyaluran bantuan PKH tercatat telah mencapai 2,32 juta penerima dengan nilai bantuan Rp 4,09 triliun.
Bantuan tersebut diberikan ke seluruh masyarakat penerima manfaat di 27 Provinsi Indonesia sejak 2016. Agar masyarakat dapat lebih mengoptimalkan manfaat bansos, Bank Mandiri juga turut melibatkan Agen Laku Pandai Bank Mandiri yang berjumlah 28.650 agen tersebar di seluruh Tanah Air dalam mendistribusikan bantuan.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN), Haru Koesmahargyo mengatakan, sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2021, perseroan telah menyalurkan program sembako kepada 685.296 KPM dengan total dana sebesar Rp 1,15 triliun.
BTN juga mendistribusikan bansos PKH kepada 367.137 KPM dengan total dana sebesar Rp 681,8 miliar. KPM penerima bantuan tersebut tersebar di 10 kota dan kabupaten.
Pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat penerima manfaat, agar dapat segera mencairkan Bansos paling lambat 90 hari setelah dana masuk. “Kami juga sebaik mungkin memberikan pendampingan ke masyarakat untuk proses pencairannya,” imbuhnya.
“Kami terus berkoordinasi agar dapat segera mengatasi permasalahan karena di sini terdapat hak rakyat kecil yang harus kita nomor satukan,” sambung Haru.
Bahkan, lanjut Haru, BTN bersama dengan Dinsos dan pendamping setempat melakukan pengecekan langsung kepada masyarakat penerima bansos yang tidak melakukan pencairan.
Dengan pencapaian penyaluran masing-masing Himbara menyentuh di atas 99 persen bahkan 100 persen dari target yang diberikan Kemensos, Himbara berharap masyarakat penerima bansos dapat segara mencairkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID