Amit-amit…Jangan Bawa Virus Buat Orangtua Di Kampung –

Lebaran adalah momen di mana anak dap­at bersilaturahmi dengan orang tua. Khususnya bagi yang tinggal di beda kota. Namun, di masa pandemi ini perlu berpikir ribuan kali jika ingin mudik ke rumah orangtua.

“Mengapa? Kita berpotensi membawa vi­rus ke rumah orangtua, baik dari tempat asal maupun dalam perjalanan. Padahal, orang­tua terutama yang berusia lansia memiliki risiko kematian akibat Covid-19 lebih besar. Lindungi orang tua kita dengan tidak mudik,” seru lawancovid19_id.

Maswik_ mengaku ingin bertemu orangtuanya di kampung pada Lebaran nanti. Namun, dia memahami kondisi yang saat ini terjadi tidak memungkinkan pulang kampung.

“Amit-amit aku jadi pembawa virus buat orangtua di kampung,” kata dia.

NurIrawati18 menyambung. Kata dia, pandemi Covid-19 masih belum berlalu. Dia meminta masyarakat tidak mudik dulu. “Sayangi orangtua, saudara dan kerabatmu,” kata NurIrawati18. “Lindungi diri, keluarga dan orangtua kita. Mari kita berjuang melawan Covid-19 dengan tidak mudik dulu,” ajak BangToy31237300.

Kerinduan terhadap orangtua juga dirasakan YogaPras_. Dia sudah kangen ingin bertemu orangtuanya di kampung.

Namun, dia tidak ingin menyesal ketika mudik nanti malah membawa virus kepada orangtua, saudara dan tetangga sekitar. “Sesuai arahan Pak @jokowi saya tidak mudik,” katanya.

Mantis008 memastikan tidak akan mudik. Dia mengaku kangen mudik untuk bertemu orangtua dan saudara. Tapi, lebih baik mena­han rindu sebentar daripada pengorbanan yang telah dilakukan berbulan-bulan belakangan ini sia-sia.

 

FloNadayang mengungkapkan, pada akhir tahun lalu tetangganya mudik ke rumah orang­tuanya. “Orang itu kalau mudik pasti bawa virus. Balik ke sini swab PCR positif, tiga keluarga sekaligus isolasi mandiri,” ungkapnya.

“Mungkin ada yang mikir, yaelah mudik mah mudik aja ribet banget. Hey! di rumah kita bakal ketemu orangtua yang kita juga nggak tahu kondisi imunnya gimana. Mungkin gue sehat tapi kalo bawa virus ya bisa jadi bahaya buat orangtua,” tutur Lululfah.

AlbertSolo2 mengatakan, bersilaturahmi tidak harus saling mengunjungi. Kata dia, jika sayang keluarga di kampung halaman, tidak mudik saat ini lebih baik.

“Negara kita masih tinggi kasus Covid- 19-nya guys. Silaturahmi lewat virtual dulu guys,” katanya.

HamidAl28812136 mengingatkan, ter­lepas kontroversi mudik Lebaran di tengah Covid-19, jangan lupakan hak orangtua terhadap anak. Orang tua juga merindukan anak-anak, apalagi anak-anak sudah berumah tangga dan tinggal jauh. “Kalau pun tak boleh pulang, hantarlah pesan/telepon,” sarannya.

Lina_surbakti meminta semua orang mengu­rungkan niatnya untuk mudik tahun ini. Kata dia, saat ini kita sudah banyak kehilangan.

“Jangan sampai orang yang kita sayangi pergi karena keegoisan kita sendiri. Mari ban­gun kesadaran untuk dapat memahami kenapa mudik dilarang,” katanya.

Yantialif2 menegaskan, publik harus sabar untuk menahan keinginan mudik ke kampung halaman. Kebijakan ini dilakukan untuk mem­inimalisir penyebaran Covid-19. “Menjaga pertumbuhan ekonomi kita terus bergerak ke arah positif,” ungkap yantialif2. [ASI]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy