Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyesalkan aksi koboi Bripka CS di Kafe Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), yang menembak tiga orang hingga tewas. Salah satunya, anggota TNI AD.
“Pelaku harus dihukum mati dan copot Kapolres Jakbar dari jabatannya,” kata Neta, Kamis (25/2).
Menurut Neta, ada dua alasan kenapa Kapolres Jakarta Barat, harus dicopot dari jabatannya. Pertama, sebagai penanggungjawab keamanan wilayah,Kapolres membiarkan ada kafe yang buka hingga pukul 04.00, padahal saat ini tengah pandemi Covid 19.
Kedua, Kapolres kurang memperhatikan perilaku anak buahnya hingga terjadi peristiwa brutal yang diduga dilakukan anak buahnya di wilayah hukumnya.
“Aksi koboi polisi di kafe Cengkareng menunjukkan Jakarta, semakin tidak aman. Oknum polisi tersebut harus dihukum mati dan Kapolres Jakbar dicopot,” tegas
Aksi koboi Bripka CS ini berawal saat pelaku datang sekira pukul 02.00 WIB bersama temannya dan langsung memesan minuman. Karena kafe hendak tutup, Bripka CS ditagih pembayaran minuman yang sudah dipesan sebesar Rp 3.335.000. Namun Bripka CS tidak mau membayar.
Lalu, pihak keamanan kafe menegur pelaku dan terjadi perdebatan. Secara tiba-tiba Bripka CS mengeluarkan senjata dan menembakkannya ke tiga orang secara bergantian. Aksi penembakan tersebut mengakibatkan 3 orang tewas, yaitu Sinurat sebagai Anggota TNI AD, Feri Saut Smanjuntak, dan Manik. [MFA]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID