Musik telah menjadi bahasa universal yang menghubungkan manusia lintas generasi dan budaya, dengan lagu-lagu tertentu mencapai status ikonik karena pengaruhnya yang mendalam dan popularitas yang abadi. Lagu-lagu ini tidak hanya mendominasi chart pada masanya tetapi juga terus dikenang, dinyanyikan, dan diinterpretasikan ulang hingga kini. Dari balada yang menyentuh hingga anthem yang menggugah, karya-karya ini telah membentuk sejarah musik global. Untuk menjelajahi lebih banyak tentang lagu-lagu legendaris dan rilisan terbaru, kunjungi website lagubaru.id. Artikel ini mengulas lima lagu paling terkenal di dunia sepanjang masa, menyoroti alasan di balik daya tarik abadi mereka.
Ulasan tentang website lagubaru.id menunjukkan bahwa situs ini adalah sumber yang sangat berharga bagi pecinta musik yang ingin mendalami karya-karya klasik maupun kontemporer. Dengan antarmuka yang intuitif, lagubaru.id menyajikan ulasan mendalam tentang lagu, profil artis, dan daftar chart yang diperbarui secara rutin. Artikel-artikelnya mengupas konteks sejarah, makna lirik, dan pengaruh budaya dari berbagai lagu, memberikan wawasan yang memperkaya pengalaman mendengarkan. Fitur seperti rekomendasi playlist berdasarkan suasana hati atau genre memudahkan pengguna menemukan musik yang sesuai dengan selera mereka. Selain itu, situs ini juga memperhatikan artis baru, memberikan eksposur bagi talenta yang sedang berkembang. Dengan konten yang ditulis dalam bahasa yang ramah dan informatif, lagubaru.id menjadi panduan ideal untuk menjelajahi dunia musik, baik untuk penggemar kasual maupun audiens yang lebih serius.
Lagu-Lagu yang Mengguncang Dunia
Salah satu lagu yang dianggap paling terkenal sepanjang masa adalah “Bohemian Rhapsody” dari Queen, dirilis pada 31 Oktober 1975 sebagai bagian dari album A Night at the Opera. Lagu ini, dengan durasi hampir enam menit, memadukan elemen opera, rock, dan balada dalam struktur yang tidak konvensional, menjadikannya karya yang revolusioner. Ditulis oleh Freddie Mercury, “Bohemian Rhapsody” menghabiskan sembilan minggu di puncak UK Singles Chart dan kembali meraih posisi teratas pada 1991 setelah kematian Mercury. Lagu ini telah mencatat lebih dari 2,5 miliar pemutaran di Spotify hingga 2025, menunjukkan daya tariknya yang lintas generasi. Di YouTube, music video-nya adalah salah satu yang paling banyak ditonton, dengan lebih dari 1,6 miliar views. Popularitasnya melonjak kembali berkat film biografi Bohemian Rhapsody (2018), yang memperkenalkan lagu ini kepada audiens baru. Liriknya yang penuh teka-teki dan aransemen yang dramatis membuat lagu ini tetap relevan, sering digunakan dalam acara olahraga, film, dan konten media sosial. Keunikan lagu ini terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan emosi yang kompleks dengan performa vokal Mercury yang luar biasa, menjadikannya anthem global yang tak lekang oleh waktu.

Lagu kedua yang tak kalah ikonik adalah “Imagine” dari John Lennon, dirilis pada 11 Oktober 1971 sebagai single dari album berjudul sama. Dengan melodi piano yang sederhana namun menghanyutkan, lagu ini menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan yang universal. Liriknya, yang mengajak pendengar membayangkan dunia tanpa batas negara atau agama, resonan dengan audiens di seluruh dunia, terutama selama masa-masa konflik global. “Imagine” mencapai nomor satu di berbagai chart internasional dan telah di-cover oleh ratusan artis, dari Stevie Wonder hingga Lady Gaga. Menurut Billboard, lagu ini memiliki lebih dari 579 juta pemutaran di Spotify dan sering muncul dalam daftar lagu terbaik sepanjang masa, termasuk peringkat tinggi di polling Rolling Stone. Di YouTube, music video-nya telah ditonton lebih dari 200 juta kali. Lagu ini juga menjadi soundtrack untuk acara-acara seperti Olimpiade dan protes damai, memperkuat statusnya sebagai anthem kemanusiaan. Kesederhanaan musikalnya, dipadukan dengan lirik yang mendalam, membuat “Imagine” tetap relevan hingga kini, menginspirasi generasi baru untuk bermimpi tentang dunia yang lebih baik.
“Smells Like Teen Spirit” dari Nirvana, dirilis pada 10 September 1991 sebagai single utama dari album Nevermind, adalah lagu lain yang mengubah lanskap musik dunia. Dengan riff gitar yang ikonik dan energi grunge yang mentah, lagu ini menjadi anthem generasi X dan membawa alternatif rock ke arus utama. Ditulis oleh Kurt Cobain, Krist Novoselic, dan Dave Grohl, lagu ini mencapai puncak chart di berbagai negara dan mendorong penjualan Nevermind hingga lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia. Menurut Music Grotto, lagu ini mengubah strategi label rekaman, membuka pintu bagi band-band alternatif lainnya. Dengan lebih dari 1,7 miliar pemutaran di Spotify dan music video yang telah ditonton lebih dari 1,5 miliar kali di YouTube, “Smells Like Teen Spirit” tetap menjadi simbol pemberontakan dan ekspresi emosional. Di media sosial, potongan lagu ini sering digunakan untuk konten yang mengekspresikan kemarahan atau nostalgia. Pengaruhnya yang luas, dari musik hingga budaya pop, menjadikan lagu ini salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah musik modern.
Ikon yang Abadi di Hati Pendengar
Lagu keempat yang masuk daftar adalah “Billie Jean” dari Michael Jackson, dirilis pada 2 Januari 1983 sebagai single dari album Thriller, yang merupakan album terlaris sepanjang masa. Dengan beat yang adiktif dan bassline yang khas, lagu ini menggabungkan elemen pop, funk, dan disko, menciptakan sound yang inovatif untuk masanya. Liriknya, yang terinspirasi dari pengalaman Jackson dengan penggemar obsesif, menambah lapisan naratif yang menarik. “Billie Jean” menghabiskan tujuh minggu di puncak Billboard Hot 100 dan menjadi salah satu single tersukses dari Thriller. Menurut Music Grotto, lagu ini adalah salah satu pendorong utama kesuksesan album tersebut. Dengan lebih dari 1,5 miliar pemutaran di Spotify dan music video yang revolusioner—salah satu yang pertama menampilkan artis kulit hitam di MTV—lagu ini memiliki dampak budaya yang besar. Koreografi Jackson, termasuk moonwalk yang ikonik, menjadi fenomena global. Di platform seperti TikTok, lagu ini sering digunakan untuk dance challenge, menunjukkan daya tariknya yang lintas generasi. “Billie Jean” tidak hanya memperkuat status Jackson sebagai Raja Pop tetapi juga mengubah cara music video digunakan sebagai alat promosi.

Terakhir, “Sweet Child O’ Mine” dari Guns N’ Roses, dirilis pada 17 Agustus 1987 sebagai single dari album Appetite for Destruction, melengkapi daftar lagu paling terkenal sepanjang masa. Dengan riff gitar pembuka yang langsung dikenali, karya ini menggabungkan hard rock dengan sentuhan emosional yang langka untuk genre tersebut. Ditulis oleh Axl Rose untuk pasangannya saat itu, lagu ini mencapai nomor satu di Billboard Hot 100 dan telah mencatat lebih dari 1,6 miliar pemutaran di Spotify. Music video-nya, yang menampilkan energi panggung band, telah ditonton lebih dari 1,3 miliar kali di YouTube. Popularitas lagu ini terus bertahan, dengan penggunaan dalam film, iklan, dan acara olahraga. Di TikTok, riff gitarnya sering menjadi sound untuk konten yang menonjolkan nostalgia atau energi tinggi. Keberhasilan “Sweet Child O’ Mine” terletak pada kemampuannya untuk menyeimbangkan kekuatan rock dengan kepekaan emosional, menjadikannya favorit di kalangan penggemar musik dari berbagai usia.
Kelima lagu ini—“Bohemian Rhapsody” dari Queen, “Imagine” dari John Lennon, “Smells Like Teen Spirit” dari Nirvana, “Billie Jean” dari Michael Jackson, dan “Sweet Child O’ Mine” dari Guns N’ Roses—mewakili puncak pencapaian musik dalam berbagai genre dan era. Queen menghadirkan eksperimen musikal yang tak tertandingi, sementara Lennon menawarkan visi perdamaian yang abadi. Nirvana mengguncang dunia dengan energi pemberontakan, dan Jackson mendefinisikan ulang pop dengan inovasi visual serta musikal. Guns N’ Roses, dengan sentuhan rock yang emosional, menambah dimensi baru pada genre mereka. Popularitas lagu-lagu ini didorong oleh kombinasi melodi yang tak terlupakan, lirik yang bermakna, dan dampak budaya yang luas, yang terlihat dari chart performance, pemutaran di Spotify, dan kehadiran di media sosial seperti YouTube dan TikTok. Mereka tidak hanya mendominasi masanya tetapi juga terus membentuk cara musik dikonsumsi dan dihargai hingga kini.
Keberhasilan lagu-lagu ini juga menyoroti peran platform digital dalam mempertahankan relevansi mereka. YouTube dan Spotify memungkinkan generasi baru menemukan karya-karya klasik, sementara TikTok menghidupkan kembali lagu-lagu ini melalui trend dan challenge. “Bohemian Rhapsody” dan “Billie Jean” menunjukkan bagaimana music video dapat memperkuat dampak sebuah lagu, sementara “Imagine” dan “Smells Like Teen Spirit” membuktikan bahwa pesan yang kuat dapat melampaui batas waktu. “Sweet Child O’ Mine” menggabungkan nostalgia dengan energi modern, menarik perhatian pendengar dari berbagai latar belakang. Bersama-sama, lagu-lagu ini tidak hanya mencerminkan sejarah musik tetapi juga membentuk budaya pop global, dari konser hingga film dan media sosial.
Musik memiliki kekuatan untuk menyatukan dan menginspirasi, dan lagu-lagu ini adalah bukti nyata dari daya tarik universalnya. Dari rock hingga pop, dari balada hingga anthem pemberontakan, karya-karya ini telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di hati pendengar di seluruh dunia. Dengan pengaruh yang terus berlanjut dan relevansi yang tak pudar, mereka menawakan sesuatu untuk semua orang, baik penggemar lama maupun pendengar baru audiens. Jadi, untuk menemukan lebih banyak lagu ikonik, ulasan mendalam, atau rekomendasi playlist yang sesuai dengan selera, kunjungi website lagubaru.id dan mulailah petualangan musik sekarang juga!
About The Author
You may also like
Menjelajahi Ragam Teknik Jahit untuk Kreasi Unik
Review Film In the Heights
Sepuluh Film Terlaris Sepanjang Masa di Panggung Dunia yang Bisa Kamu Tonton
Deretan Game Strategi Terbaik Sepanjang Masa untuk Pengalaman Taktis Maksimal
5 Makanan Halal Legendaris di Bali yang Wajib Dicicipi untuk Pengalaman Kuliner yang Autentik