PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus memoles kinerja pasca alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia, lima bulan lalu. Salah satunya, membangun PHR WK Rokan War Room.
Fasilitas tersebut diresmikan langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati, Rabu (29/12).
PHR WK Rokan War Room terletak di lantai 3, Kantor Pusat WK Rokan, di Rumbai, Pekan Baru, Riau. Di ruang ini terdapat fasilitas information technology (IT) yang berperan sebagai pusat kendali operasional data dan informasi pelaksanaan program pengeboran wilayah kerja (WK) Blok Rokan. Lewat War Room, semua operasional Blok Rokan bisa dipantau secara langsung atau real time. Di War Room terdapat lima monitor berukuran besar yang terkoneksi dengan CCTV di lokasi pengeboran, kendaraan operasional, dan fasilitas penting lainnya. Pada momen ini, Jajaran PHR sempat mendemokan pengawasan pengeboran via War Room.
Hadir mendampingi Nicke antara lain Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, Vice Presiden Corporate Communications Pertamina Fajriah Usman, dan Dirut PHR Jaffee Suardin.
Blok Rokan merupakan WK penting produksi migas nasional. Lokasinya, di Kabupaten Rokan Hulu dan Hilir, Riau. Blok Rokan berkontribusi utama dalam produksi minyak nasional hingga 25 persen. Blok Rokan saat ini memproduksi 162.000 barrel oil per day (BOPD) hingga November 2021. Jumlah itu naik 4.000 BOPD jika dibandingkan sebelum alih kelola yang berada dikisaran 158.000 BOPD.
Dirut PHR Jaffee mengatakan, War Room merupakan fasilitas untuk mendukung kinerja WK Rokan.
“War Room, bukan untuk perang ya,” kata Buyung, sapaan akrab Jaffee, berguyon.
Dirut Pertamina, Nicke mengapresiasi semangat PHR dalam meningkatkan kinerja Blok Rokan.
“Saya ucapkan terima kasih. Ini (inovasi) mendukung kita untuk menjalankan amanah mengelola Blok Rokan. Dalam waktu singkat, kita bisa mendapatkan informasi komplet. Tool ini baik tidak hanya untuk pengawasan, tetapi untuk pengambilan keputusan,” ungkap Nicke.
Nicke berpesan, jangan berpuas diri. Harus men-chalenge diri. Dia yakin, dengan semangat kerja, etos kerja, dan budaya kerja yang sudah dibangun saat ini, PHR bisa mencapai target produksi. Ditegaskannya, setelah alih kelola, tugas PHR bukan untuk mempertahankan produksi tetapi meningkatkannya sehingga bisa memberikan kontribusi lebih besar untuk negara.
“Kita sedang melanjutkan estafet, maka kita harus terus berlari,” kata Nicke memberikan semangat direksi PHR. [SRF]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID
About The Author
You may also like
Lewat Karakter Kuromi Abadikan Momen Halloween Bareng Teman –
Ini Jus Yang Sehat Untuk Penderita Darah Rendah –
LEO Pictures Siap Rilis Film Drama Keluarga Bila Esok Ibu Tiada –
Cara Belajar Mudah Pakai Galaxy AI Di Galaxy S24 FE –
Rayakan 41 Tahun Berkarya Slank Gelar Konser Pasar Malam Di Jiexpo Kemayoran –