72,4 Persen Masyarakat Mau Divaksin, Kemenkes Lega –

Charta Politika kembali merilis hasil survei terkait penerimaan masyarakat terhadap program vaksinasi. Hasilnya, 72,4 persen responden menyatakan bersedia menerima vaksin Covid-19. 

Menanggapi hasil survei tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi merasa lega. “Tentu saja ini informasi yang melegakan,” tutur Nadia, dalam keterangan tertulis, kemarin. 

Kemenkes memang melihat di beberapa daerah, antusiasme masyarakat divaksin begitu tinggi, walau sejumlah daerah juga menunjukkan tingkat penerimaan vaksinasi yang rendah. Nadia memastikan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi. Salah satunya melalui program edukasi yang terus menerus dilakukan. 

“Kami juga berulang kali menegaskan kepada masyarakat jangan percaya dengan hoaks. Vaksin sudah terbukti efektif mencegah keparahan hingga kematian akibat Covid-19,” jelas Nadia. 

Studi yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes membuktikan, vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan. Studi ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi dan tenaga umum lainnya sepanjang periode Januari-Juni 2021. 

Hal itu sejalan dengan data Public Health England (PHE), vaksin AstraZeneca, salah satu merek vaksin yang digunakan pemerintah dalam program vaksinasi nasional, menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari varian Delta. Dua dosis vaksin AstraZeneca, dapat mencegah risiko rawat inap akibat varian Delta hingga 92 persen. Dan bahkan tidak ada kematian di antara mereka yang divaksinasi. Sementara, dua dosis lengkap Sinovac bisa menurunkan penularan covid-19 hingga 94 persen, mencegah 96 persen perawatan rumah sakit dan menghindari kematian hingga 98 persen. 

 

PHE juga menyampaikan hasil penelitian terkait vaksin jenis Pfizer-BionTech. Vaksin yang rencananya mulai bulan depan akan masuk ke Indonesia ini, dua dosis vaksin Pfizer-BionTech, 96 persen terhindar dari rawat inap tanpa kematian. Vaksin jenis ini juga diklaim 88 persen efektif melawan Covid-19 bergejala yang disebabkan varian Delta dua minggu setelah dosis kedua. 

Pemerintah, tambah Nadia, juga terus bekerja keras mendatangkan vaksin guna mempercepat pelaksanaan program vaksinasi nasional. Di Agustus ini, Indonesia akan kedatangan 70 juta dosis vaksin. Stok vaksin yang ada di daerah bisa mencapai 80 juta dosis, sehingga diharapkan 2 juta vaksin di Agustus itu bisa tercapai. 

Diingatkan Nadia, vaksin melatih kekebalan tubuh sehingga tercipta pasukan yang siap sedia dan dengan cepat melawan Covid-19. “Potensi tertular akan tetap ada. Maka pelonggaran pembatasan sosial masyarakat harus disertai disiplin protokol kesehatan 3M dalam menghadapi virus dan varian baru Covid19,” wanti-wanti Nadia. 

Hasil survei nasional evaluasi kebijakan dan peta politik di masa pandemi yang dirilis Charta Politika juga menunjukkan, 53,1 persen dari total 1.200 responden percaya pada data penanganan Covid-19 dari pemerintah. Hasil survei yang dilakukan selama periode 12-20 Juli 2021 itu juga menunjukkan, 51,4 persen responden mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini sangat baik dan baik. [JAR]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *